Friday, April 10, 2020

Sensus Penduduk Online "Extended"

Sensus Masyarakat (SP) Online yang diadakan oleh Tubuh Pusat Statistik (BPS) sedianya jadi acara besar satu lembaga yang diamanati oleh undang-undang untuk mengadakan pekerjaan statistik yang diantaranya ialah sensus masyarakat, dengan terpaksa sekali terbenam ditengah-tengah insiden yang saat ini semakin lebih mengambil alih perhatian yakni wabah Covid-19. Momen SP Online pada Maret 2020 terbenam ditengah-tengah pandemi virus yang menempa negeri terkasih Indonesia.



Hampir semua kabar serta info yang tersebar di warga ialah berkaitan pandemi itu. Baik itu bukti atau kabar hoaks, tetapi yang tentu warga bertambah banyak terkena mengenai Covid-19 dibanding SP Online.

Berdasar skrip awal yang dikatakan oleh BPS, SP Online semestinya usai pada 31 Maret 2020, serta diteruskan dengan SP Interviu pada Juli 2020. Tetapi adanya keadaan genting kesehatan global karena Covid-19, karena itu BPS membuat skrip baru penerapan sensus masyarakat dengan memperhitungkan keadaan itu. SP Online diperpanjang s/d 29 Mei 2020 serta SP Interviu akan dikerjakan pada September 2020.

Baca Juga : Pengertian Metode Penelitian

Kesempatan Emas

Waktu perpanjangan penerapan SP Online jadi kesempatan emas buat BPS yang perlu digunakan sebaik-baiknya. Waktu perpanjangan itu harus dapat menjaring sebanyaknya masyarakat supaya berperan serta dalam SP Online.

Tetapi penjaringan simpatisan itu tidak dapat memakai beberapa cara sama yang dilaksanakan oleh BPS pada periode sebelum adanya limitasi sosial bertaraf besar seperti acara Ngisi Bersama (Ngibar) SP Online di kampus-kampus atau lembaga pemerintah seperti yang dapat kita melihat di account sah sosial media BPS. Pendekatan yang kemungkinan dilaksanakan oleh BPS dengan segencar-gencarnya serta dengan cara masif lakukan pemasangan iklan di tv, iklan di sosial media, dan publikasi masif lewat Whatsapp Grup (Group WA).

Paparan info itu juga harus dapat menggugah warga agar ingin lakukan pengisian mandiri serta memberi info yang pasti bagaimana lakukan pengisian SP Online dengan cara mandiri tanpa ada perlu pendampingan.

Baca Juga : Metode Penelitian Adalah

Dengan masifnya publikasi kembali lagi di waktu waktu perpanjangan pengisian SP Online, karena itu diinginkan warga akan terdorong hatinya serta ingin berperan serta. Tetapi, kesempatan emas itu cuma bisa menjadi kesempatan yang tidak jadi fakta bila tidak memperoleh suport dari warga untuk target dari SP Online itu.

Perlu untuk diketahui jika tingkat kepedulian pada data untuk sejumlah besar warga Indonesia termasuk masih cukup rendah. Mencuplik account sosial media sah BPS, s/d 31 Maret jumlah masyarakat Indonesia yang berperan serta dalam SP Online sebesar 32. 4 juta atau seputar 12. 5 % dari keseluruhan masyarakat Indonesia.

Minimnya Kepedulian

Untuk sensus pertama yang tawarkan cara self enumeration (pengisian dengan cara mandiri) oleh warga dengan terhubung situs sensus, prosentase tingkat keterlibatan SP Online yang diraih s/d 31 Maret itu dapat disaksikan dari beberapa bagian. Pertama, kesuksesan BPS dalam mengadakan sensus masyarakat yang pertama-tama memakai cara self enumeration dengan cara online.

Ini pantas kita animo serta beri perkataan selamat atas usaha keras BPS dalam penyelenggaraan sensus itu. BPS juga mengemukakan animo yang setingginya pada keterlibatan warga yang sudah isi SP Online dengan cara mandiri.

Ke-2, masih minimnya kepedulian warga pada data. Perolehan BPS sebesar 12. 08 % itu pasti karena keterlibatan aktif dari warga. Di lain sisi, prosentase itu memperlihatkan masih rendahnya kesadaran warga Indonesia pada utamanya data. Data BPS memperlihatkan jika pada 2019 ada 47, 69 % masyarakat 5 tahun ke atas yang terhubung internet. Jelas jika perolehan SP Online itu masih semakin lebih rendah bila dibanding dengan prosentase masyarakat yang melek internet.

Unsur kesadaran warga akan utamanya data menggenggam fungsi yang penting dalam pekerjaan SP Online, sebab pokok dari SP Online ialah pengisian dengan cara mandiri oleh warga. Berdasar pengalaman saya di lapangan, beberapa fakta yang mengakibatkan rendahnya tingkat keterlibatan warga itu diantaranya ada banyak warga yang memandang jika sensus masyarakat ialah pekerjaan serta keharusan dari pemerintah dalam ini BPS, hingga mereka memandang untuk apa gantikan pekerjaan BPS, toh telah ada petugas yang nanti akan dibayar oleh BPS untuk melakukan pekerjaan itu.

Baca Juga : Metode Penelitian Kualitatif

Itu yang melandasi timbulnya keengganan beberapa warga untuk lakukan pengisian SP Online. Fakta ke-2 yang mengakibatkan rendahnya tingkat keterlibatan itu ialah unsur budaya yang diyakini umumnya warga Indonesia. Banyak warga Indonesia terutamanya warga perdesaan yang benar-benar suka jika kehadiran tamu serta dibawa berbincang-bincang untuk habiskan waktu bersama-sama tidak kecuali itu berbentuk pekerjaan interviu.

Hal itu sebagai fakta barisan yang tidak ingin isi SP Online serta lebih pilih untuk dikunjungi petugas kelak di saat SP Interviu. Tidak salah memang, sebab BPS memang dengan cara sah sediakan dua pilihan itu dalam penyelenggaraan SP 2020.

Peluang Terjelek

Peluang terjelek berkaitan pandemi Covid-19 yang menempa Indonesia ialah ada limitasi sosial bertaraf besar sampai batasan waktu yang belum jelas. Apa sampai Mei, Juni, Juli, atau serta s/d Desember akan dilaksanakan limitasi sosial bertaraf besar. Bila hal tersebut berlangsung, karena itu SP Interviu juga terancam alami masalah, sebab dalam proses usaha yang dilaksanakan BPS dalam penyelenggaraan sensus/survey banyak step yang menyertakan hubungan beberapa orang yang memungkinkan tidak dapat terjadi dalam masa wabah seperti sekarang.

Penerimaan petugas, training petugas, dan kesibukan yang lain yang menyertakan pertemuan dengan beberapa orang dalam rasio besar tidak kemungkinan dapat dilaksanakan serta pasti menghalangi penerapan SP Interviu. Kecuali peluang masalah dari bagian proses usaha, pasti bila SP Interviu sukses dikerjakan, tidak tutup peluang akan alami penampikan dari warga bila limitasi sosial bertaraf besar masih diresmikan. Kemungkinan responden akan menampik kehadiran petugas sensus dengan fakta itu.

Bila ke-2 hal tersebut sampai berlangsung, karena itu SP Interviu akan terancam keberlanjutannya. Serta selanjutnya yang diimpikan membuahkan satu data kependudukan hasil dari sensus masyarakat akan susah terjadi.

Jangan Menanti

Mitigasi satu pekerjaan berkaitan force major karena pandemi sejauh ini nampaknya belum jadi concern pemerintah Indonesia, tidak kecuali BPS. Sejauh ini belumlah ada rencana pekerjaan yang menyertakan faktor ketidaktetapan (uncertainty) karena insiden mengagumkan seperti pandemi, musibah alam, serta bahkan bisa saja perang.

SP Online yang dilaksanakan oleh BPS dalam perencanaannya dibuat dalam keadaan konsistensi kondisi, serta meremehkan ada keadaan wabah seperti sekarang. Hingga berapa saja prosentase keterlibatan warga dalam SP Online tidak memengaruhi data yang dibuat oleh BPS sebab akan ada langkah selanjutnya yakni SP Interviu. Masyarakat yang tidak berperan serta dalam SP Online akan didata lewat SP Interviu.

Tetapi mengingat kondisi keamanan nasional dari bagian kesehatan terancam karena pandemi, perlu sangkanya manfaatkan dengan cara optimal sarana yang disiapkan oleh BPS dalam ini situs sensus. bps. go. id untuk lakukan pengisian SP2020 dengan cara mandiri.

Publikasi masif nampaknya harus terus dilaksanakan oleh BPS lewat semua media yang kemungkinan dicapai oleh semua susunan warga. Publikasi yang santer lewat beberapa media sekarang jadi pilihan yang mutlak dilaksanakan oleh BPS di masa work from home mengingat social serta physical distancing harus serta akan dilaksanakan entahlah sampai kapan.

Perlu dibuatkan beberapa langkah yang pasti mengenai pengisian SP Online yang menurut penilaian saya ada banyak diberi pertanyaankan oleh warga di saat akan terhubung situs sensus. Juga bisa bahan publikasi diperlengkapi ide-konsep singkat yang kurang familier di telinga warga mengenai variabel/pertanyaan yang diberi pertanyaankan dalam sensus itu. Dengan begitu, warga akan gampang dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam SP Online itu.

Baca Juga : Metode Penelitian Kuantitatif

Disamping itu ada faedah lainnya yang didapat dari publikasi itu, yakni warga bertambah lebih teredukasi. Dengan pandangan lebih, keinginannya ialah warga tergerak untuk turut berperan serta dalam SP Online.

Kita tidak tahu sampai kapan pandemi serta kondisi jelek ini akan usai, walau kita mengharap secepat-cepatnya. Tetapi pada saat peluang untuk lakukan sensus mandiri masih dibuka oleh BPS, karena itu seharusnya kita gunakan secara baik. Ajak tetangga, saudara, rekan, serta semua warga Indonesia untuk berperan serta dalam SP Online.

Jangan menanti batas pengisian SP Online dekati beberapa menit paling akhir sebab umumnya beberapa orang akan terhubung situs sensus itu bertepatan, hingga kita akan alami masalah di saat terhubung. Gunakan momen SP Online "extended" yang diberi oleh BPS.

No comments:

Post a Comment