Sunday, October 6, 2019

Startup Rp 658 T Terancam Ambruk

Startup share kantor (co-working ruang), WeWork dilanda berita tidak enak. Bos baru startup berharga US$47 miliar (Rp 658 triliun) itu merencanakan merampingkan susunan karyawannya atau pemutusan jalinan kerja (PHK) untuk melakukan perbaikan kapasitas perusahaan.

Business Insider memberikan laporan, WeWork merencanakan untuk lakukan PHK beberapa ribu karyawan untuk kembalikan perusahaan ke usaha pokok serta kurangi ongkos, tutur satu orang yang tidak mau disebutkan namanya, seperti diambil detikcom dari CNBC Indonesia, Senin (7/10/2019).



Sumber itu menjelaskan jumlahnya karyawan yang akan di-PHK belum final, peluang 10-25% karyawan di PHK. Sekarang jumlahnya karyawan WeWork sampai 12.500 orang, berarti ada 1.000 sampai 3.000 karyawan yang terancam PHK.

Baca Juga : Pengertian Adalah

PHK karyawan jadi isu yang marak di WeWork sesudah pendirinya, Adam Neumann mengundurkan diri dari perusahaan serta Artie Minson serta Sebastian Gunningham jadi pemimpin perusahaan.

Wall Street Journal memberikan laporan kedua-duanya merencanakan untuk jual beberapa perusahaan yang dicaplok perusahaan dalam sekian waktu paling akhir terhitung pesawat elegan Gulfstream G650 seharga US$60 juta, yang dibeli tahun kemarin. WeWork diberitakan akan perlambat ekspansi di China.

Dalam beberapa waktu paling akhir WeWork memang ekspansif membesarkan bisnisnya. Saat ini WeWork telah ada di 400 tempat di penjuru dunia. Semua dana ekspansi ini datang dari investor serta paling besar datang dari SoftBank.

Minggu lalu, WeWork menggagalkan gagasannya untuk IPO serta membuat perusahaan terancam kehabisan uang tunai. Masalahnya IPO serta utang bank akan dipakai untuk mengongkosi ekspansi serta operasional perusahaan. Perusahaan harus juga bayar utang yang akan jatuh tempo.Dua pemain dompet digital (e-Wallet) paling besar di RI, OVO serta GoPay sampai sekarang masih menganakemaskan pemakainya dengan promo-promo cashback. Cadangan mereka untuk bakar uang itu seolah tidak ada habisnya.

Baca Juga : Definisi Pengertian

Lalu apa fakta mereka sampai sekarang masih memberi cashback tidak segera henti?

Director of Enterprise Payment OVO Harianto Gunawan menerangkan, fintech pembayaran sama dengan startup biasanya. Mereka sekarang masih juga dalam step untuk tunjukkan keberadaannya.

Waktu kita bangun produk keuangan, apa yang pertama kita jual ke customer? Yang kita jual pertama-tama ialah rasa yakin," katanya dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Menurut dia untuk membuat rasa yakin di warga, memerlukan usaha keras dengan waktu yang tidak singkat. Ia memberikan contoh perbankan yang telah ada tambah lebih lama, lakukan usaha panjang untuk membuat rasa yakin warga.

"Jadi perlu investasi dalam membuat rasa yakin customer," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment