Tuesday, September 10, 2019

Bamsoet Dinilai Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Golkar

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Viktus Murin memperjelas sikap kontras serta tragis tergambar pada dua profil Calon Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto serta Bambang Soesatyo (Bamsoet).



Airlangga dipandang sikap anti-kritik dengan menegasikan keberadaan Indra Bambang Utoyo jadi Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera. Indra tidak diundang dalam Rapat Korbid yang semestinya dia memimpin sendiri, karena hanya Indra berlainan opini dengan Airlangga. Walau sebenarnya, jadi Ketua Korbid Sumatera, Indra sudah sukses atau sukses meningkatkan bangku DPR RI untuk Partai Golkar.


Baca Juga : Pengertian Konduksi

Pada saat yang sama, tempo hari publik melihat Bambang Soesatyo jadi Ketua DPR, ingin duduk berjam-jam dengarkan kritik-kritik pedas mengenai DPR, yang dikatakan oleh beberapa peserta final stand up comedy "Masukan DPR", yang diselenggarakan di DPR RI.

"Ke-2 momen kontras itu bisa menerangkan pada stakeholders Golkar tentang level kualitas kepemimpinan Airlangga serta Bamsoet. Pemimpin satu organisasi, terhitung organisasi parpol itu seharusnya mempunyai stock nyali yang besar untuk hadapi masukan serta ketidaksamaan opini," tegas Viktus Murin, Rabu (11/9/2019).

Itu penyebabnya, lanjut Viktus, jadi aktivis di Partai Golkar, dengan sadar saya tempuh pendekatan kritik-otokritik untuk perkembangan partai.

Baca Juga : Pengertian Konveksi

"Sayangnya skema kritik-otokritik itu tidak disenangi Airlangga. Saya punyai beberapa bukti momen jika Airlangga tidak suka pada sikap gawat saya, walau sebenarnya saya bicara dalam ranah serta nalar kelembagaan partai, bahkan juga untuk jaga kehormatan instansi Ketua Umum yang sedang menempel pada dianya," tegas pria yang Sekretaris Tubuh Analisis Strategis serta Intelijen (Bakastratel) DPP Partai Golkar itu.

Bekas Sekjen Presidium GMNI serta Aktivis Mahasiswa 1998 ini memperjelas, telah datang waktunya semua pemangku kebutuhan di Partai Golkar lakukan revisi pada kepemimpinan Airlangga yang anti-kritik. Partai Golkar membutuhkan pemimpin baru sebagai garansi terbangun serta terawatnya budaya demokrasi di badan Partai Golkar.

Baca Juga : Pengertian Radiasi

"Saya pribadi melihat jika pemimpin baru yang diperlukan Partai Golkar sekarang ialah Bamsoet," ujarnya.

No comments:

Post a Comment