Monday, September 16, 2019

Kaltim Jadi Ibu Kota, Investasinya Diprediksi Naik 47%

Kepala Tubuh Rencana Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memandang dengan perpindahan ibu kota, investasi ke Kalimantan Timur (Kalimantan timur) akan melompat sampai 47,7%.

Bahkan juga, menurut dia tidak cuma Kalimantan timur saja yang perekonomiannya bertumbuh, semua Pulau Kalimantan sendiri investasinya akan naik sampai 34,5%.



"Jadi investasi akan bertambah di Kalimantan Timur sebab jadi ibu kota, ia akan melompat 47%-an. Untuk semua Kalimantan, sampai 34,5% kenaikannya," kata Bambang di kantornya, Senin (16/9/2019).

"Jadi ini kan kota dibuat, awalannya tempat kosong, jadi hidup," katanya.

Baca Juga : Pengertian Pengawasan

Diluar itu Bambang menyorot akan ada penambahan perdagangan dari beberapa propinsi ke Kalimantan Timur. Perdagangan paling bertambah dari Sulawesi Selatan, komoditas dari propinsi ini akan naik sampai 40% ke Kalimantan timur.

"Pembangunan ibu kota baru memerlukan supply material serta barang. Ini tingkatkan perdagangan propinsi lain ke Kalimantan timur, tertinggi ini Sulawesi Selatan, DKI Jakarta jadi supplier ke tiga paling besar, yang ke dua Jawa Barat," kata Bambang.

Indonesia akan mengalihkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Kekuatan investasi serta pembiayaan ibu kota baru juga dipandang lumayan besar.

Untuk tahu kekuatan investasi yang dikarenakan perpindahan ibu kota baru, Kementerian Tubuh Rencana Nasional (Bappenas) lakukan diskusi nasional mengulas hal itu.

Bappenas mengundang Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata untuk menjelaskan masalah pembiayaan geser ibu kota. Diskusi ini didatangi beberapa praktisi ekonomi.

Bambang buka diskusi dengan bercerita fakta ibu kota harus dipindahkan dari Jakarta. Bambang mengatakan jika Jakarta telah begitu menyokong beban yang berat.

Baca Juga : Pengawasan Adalah

"Saat Indonesia lebih besar Jakarta juga menyokong beban paling berat. Ada lah bermacam masalah kemacetan, banjir, penurunan muka tanah di pantai utara, air baku hanya terbatas, serta intimidasi gempa," kata Bambang di kantornya, Senin (16/9/2019).

Bambang menjelaskan dengan mengalihkan ibu kota, bukan hanya memberi nafas untuk Jakarta. Dan juga kurangi ketimpangan antar wilayah sebab minimnya investasi, nanti dengan ibu kota beralih investasi akan geser ke seputar Kalimantan Timur.

"Jadi ada ketimpangan antar wilayah, karenanya yang membuat ketimpangan antar penghasilan di wilayah. Nah kelak investasi akan rata ke seputar Kalimantan," kata Bambang.

No comments:

Post a Comment