detikcom bersama dengan PLN membuat program Tapal Batas yang membahas tentang perubahan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan serta keamanan, sampai budaya dan pariwisata di sejumlah daerah paling depan.
Diantaranya ialah bertandang ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kami bertandang ke tiga tempat yakni Pulau Nunukan, Pulau Sebatik, serta Krayan.
Tiga daerah yang terdengar asing tersebut ada di tepian Indonesia dengan Malaysia, dengan detil Serawak serta Sabah.
Baca Juga : Pengetrian Diagram
Pergi dari Lapangan terbang Halim Jakarta, kami ke arah ke Tarakan dulu sebab kami pilih penerbangan transit. Setelah tiba di Tarakan baru kami meneruskan terbang ke Pulau Nunukan dengan pesawat Wings.
Pulau Nunukan dapat juga ditempuh dengan speedboat dari Tarakan dengan waktu seputar 3 jam. Ada juga pilihan dengan pesawat, yang memerlukan waktu seputar 30 menit saja.
Pulau Nunukan adalah salah satunya pulau penghasil rumput laut paling besar di Indonesia. Serta disana rumput laut diproses jadi camilan yang dapat jadikan oleh-oleh.
Berjalan-jalan di Pulau Nunukan harus hukumnya berkunjung ke Islamic Center Nunukan yang dibuat persis di tepi laut. Tidak hanya arsitekturnya istimewa, kamu dapat juga nikmati laut yang indah serta perbukitan yang melingkari lokasi masjid.
Ingin beri kesegaran mata di lokasi hijau? Hadir saja ke Kebun Raya Binusan. Disana kamu dapat berpose serta main air di Air Terjun Binusan.
Daya tarik lain Nunukan ialah petani rumput lautnya. Kamu dapat hadir ke Desa Tanjung Keinginan serta lihat langsung bagaimana petani rumput laut menanam bibit, panen, kumpulkan rumput laut sampai ke proses penjemuran.
Baca Juga : Diagram Adalah
Kita berubah ke Sebatik, pulau yang populer dengan satu rumah yang ada di dua tepian negara. Ruangan tamunya berada di garis batas Indonesia, dapurnya berada di Malaysia. Buat ingin tahu kan?
Hadir ke satu pulau pasti semakin komplet dengan kegiatan nikmati sunset. Hal tersebut dapat dikerjakan di Pantai Batulamapu.
Krayan, yang cuma dapat dicapai dengan jalan udara saja, jadi wilayah menarik lain yang harus didatangi. Penerbangan ke wilayah ini benar-benar terbatas serta punya pengaruh ke cuaca. Ada apakah disana?
Di Krayan kamu dapat berjumpa dengan Suku Dayak Ludayah, suku asli yang menempati daerah Krayan. Skema kehidupan di sini relatif telah kekinian, tetapi nilai tradisionil suku Dayak tetap terbangun secara baik.
Luangkan juga lihat beragam benda serta budaya Suku Dayak Lundayah di Rumah Budaya Krayan. Di sini kamu dapat temukan beberapa benda yang dahulunya digunakan orang Dayak sehari-harinya serta dengarkan narasi dari tokoh tradisi ditempat.
Waktu ada disana, bersiap-siaplah dibikin takjub serta tersentuh dengan keramahan masyarakat Krayan. Kegiatan tegur sapa jadi hal jamak. Karena itu jadi wisatawan jangan kikir senyum ya, ditambah lagi warga ditempat selalu mudah tangan menolong kita yang perlu pertolongan tentang Krayan.
Siswa-siswa SD disana penuh semangat. Bercita-cita jadi dokter, tentara, polisi rimba, dokter hewan mereka suarakan dengan keras waktu diberi pertanyaan dewasa ingin jadi apa. Satu kali lagi, tepian bukan bermakna harus membatas diri kan?
Krayan populer dengan garam gunung serta beras organiknya. Dapat pikirkan bagaimana daerah pegunungan dapat menghasilkan garam? Umumnya garam diproduksi di daerah pesisir pantai kan? Itu spesialnya Krayan.
Artikel Terkait : Jenis Diagram
Ingin nikmati panorama dari ketinggian? Daki saja Yuvei Semaring, satu bukit yang punyai narasi yang terkait dengan figur legenda bernama Yuvei Semaring. Serta nama Yuveo Semaring dipakai jadi nama lapangan terbang Krayan.
Walaupun belum semua desa di Krayan teraliri listrik 24 jam, bukan bermakna semua kegiatan masyarakat di sini suram atau tidak terurus. Di balik terbatasnya, mereka dapat bisa bertahan serta masih tersenyum menyongsong siapa saja yang hadir serta ingin kenal Krayan lebih dalam .
Teruntuk kamu wisatawan yang ingin hadir, tidak ada kendala sebab di Krayan kamu akan temukan ketenangan. Tempat ini benar-benar sejuk, tenang, hijau serta udaranya super bersih. Pas sekali bikin traveler yang ingin kabur dari rasa capek karena aktivitas kegiatan rutin.
No comments:
Post a Comment